Beberapa bulan yang lalu, Indonesia bahkan dunia mendapat cobaan di bidang kesehatan yaitu virus corona atau yang sekarang disebut covid-19. Virus yang awalnya berasal dari Wuhan, China menyebar ke berbagai dunia. Penyebarannya yang cukup cepat membuat Negara-negara tetangga terkonfirmasi covid-19. Walapun virus covid-19 memiliki tingkat kematian rendah tetapi banyak orang yang terkonfirmasi positif covid-19. Sampai sekarang total kasus covid-19 di Indonesia terkonfirmasi 141.000. Penyebaran virus covid-19 yang begitu cepat sehingga WHO menyatakan bahwa kasus virus covid-19 sebagai pandemik global.
Penularan virus covid-19 terjadi melalui percikan dahak, air liur, lendir dari hidung (ingus) saat penderita covid-19 bersin atau batuk tanpa menutup mulut dan hidung dengan tisu. Gejala virus covid-19 mirip seperti gejala flu, batuk, demam, sakit kepala sehingga dianggap remeh oleh masyarakat yang menyebabkan kasus positif covid-19 dari hari ke hari semakin bertambah.
Maka dari itu WHO dan Pemerintah berupaya menekan laju penyebaran virus covid-19 dengan menutup segala aktivitas di seluruh bidang yang berkaitan dengan kerumunan, termasuk bidang pendidikan. Sekolah ditutup sementara guna memutus rantai penyebaran virus covid-19. Pembelajaran yang biasanya tatap muka sekarang digantikan dengan pembelajaran secara daring. Pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi dilakukan dengan sistem daring. Peserta didik harus menggunakan alat kemunikasi berupa laptop ataupun handphone yang terhubung dengan data internet untuk bisa mengikuti pembelajaran daring. Pembelajaran daring melalui fitur Whatapps, Zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom dan sebagainya. Pembelajaran daring, guru memberikan tugas kepada siswanya kemudian dikumpulkan seminggu sekali ke sekolah masing-masing. Ada juga guru yang memberikan pertanyaan, siswa menjawab dengan voice note atau melalui video.
Para guru dituntut agar pembelajaran tetap berjalan walaupun tidak bertemu secara langsung. Guru harus mendesain dan membuat pembelajaran mudah dipahami melalui media online. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 mengenai pendidikan di masa pandemik covid-19.
Ketidaksiapan para peserta didik, orang tua dan guru yang awalnya tatap muka berganti daring secara dadakan tanpa adanya persiapan mengakibatkan banyak kendala yang dialami oleh peserta didik, orang tua dan guru yaitu data internet, jaringan internet. Pertama, data internet. Data internet menjadi hambatan tersendiri bagi orang tua. Orang tua harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli data internet. Apalagi, keadaan ekonomi orang tua yang berada di kalangan menengah bawah akan menjadi beban bagi orang tua peserta didik yang ingin anaknya tetap bisa belajar secara online.
Kedua, jaringan internet. Jaringan internet tidak bisa jauh dari pembelajaran daring. Jaringan internet menjadi salah satu hambatan bagi peserta didik, apalagi daerah yang berada di kawasan susah sinyal atau tertinggal. Peserta didik harus ke atas gunung untuk mencari jaringan internet yang baik walaupun ada jaringan internet tetapi jaringannya kadang kurang stabil sehingga pembelajaran internet kurang optimal.
Pembelajaran daring akan terus dilakukan selama pandemik covid-19 belum berakhir walaupun pembelajaran kurang efektif. Keberhasilan pembelajaran daring bergantung bagaimana guru mendesain, merancang pembelajaran online yang mudah dipahami oleh peserta didik. Tak hanya guru, peran orang tua dan peserta didik juga penting guna melengkapi satu sama lain agar pembelajaran tetap berjalan.
Solusi dari berbagai hambatan dari pembelajaran daring yaitu Pemerintah memberikan layanan jaringan internet gratis yang bekerja sama dengan provider yang ada di Indonesia. Pemerintah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan duduk bersama membahas mengenai kebijakan pembelajaran daring yang tepat dengan mempertimbangkan hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran daring agar pendidikan di Indonesia tetap berjalan dengan baik meskipun dalam keadaan pandemik covid-19.
Di era new normal, sudah ada beberapa wilayah zona hijau dan kuning mulai menerapkan pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan. Semoga wilayah di zona merah segera berganti ke zona hijau agar secepatnya bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti sediakala dan pandemik covid-19 ini segera berakhir.
No comments:
Post a Comment